Antara Anugerah atau Musibah
Akan tetapi, ketika kita mendapat rezeki / sesuatu yang menyenangkan namun keadaan kita sedang jauh dari Allah, ini yang harus diwaspadai...boleh jadi ini istidraj. Naudzubillahi min dzalik.
Kemudian adakalanya melihat kehidupan orang lain sepertinya lebih menyenangkan bahkan seperti tidak pernah ada permasalahan. Lalu memandang diri ini seperti yang paling menderita. Padahal setiap orang pasti pernah atau sedang menjalani ujiannya masing-masing yang tidak kita lihat. Dan bahkan jika dibanding dengan yang lain ujian kita ini tidak seberapa.
Dalam keadaan seperti ini benar adanya kita harus melihat ke bawah, dalam arti melihat keadaan orang orang yang dalam ujian yang lebih berat, sehingga lebih memunculkan rasa syukur.
Ketika tahu setiap orang pasti mempunyai takdirnya masing-masing, harusnya tidak ada lagi sikap berlebihan dalam menyikapi keadaan baik ketika mendapatkan hal yang menyenangkan maupun tidak menyenangkan. Yang paling penting dari itu semua adalah apakah takdir yang menimpa itu semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Ketika kita mendapat hal yang menyenangkan (dapat harta, kemenangan, kemudahan dsb) Akan tetapi jika malah menjauhkan diri dari Allah maka itu sebenarnya adalah musibah.
Sebaliknya, ketika kita mendapat hal tidak menyenangkan (kehilangan harta, sakit, kekalahan dsb) kemudian kita semakin dekat dengan Allah maka sebenarnya itu adalah anugerah.
Bersambung...
Komentar
Posting Komentar